Sri Mulyani Geram ke Malaysia Terkait Perusakan Laut Indonesia

 Berbaju rompi hitam bertuliskan warna kuning Bea Cukai, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati seolah siap bertempur menghadapi aksi penyelundupan. Bertempat di Terminal Kalibaru, Jakarta Utara, Selasa (13/9/2016), Ani sapaan akrabnya bersama jajaran Ditjen Bea Cukai, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan kepolisian membongkar penyeludupan 166.475 kg amonium nitrat dari Malaysia yang ditaksir mencapai Rp24,97 miliar.


Amonium nitrat tersebut diselundupkan guna sebagai bahan peledak untuk menangkap ikan secara ilegal dan terumbu karang. Rencana aksi demikian tentu saja merugikan perairan dan laut Indonesia. (Baca: Sri Mulyani Bantu Menteri Susi Lindungi Laut Indonesia)


Ani mengaku geram dengan kasus penyelundupan amonium nitrat dari Malaysia itu. Sebab, bahan kimia yang dikirim dari negeri jiran itu sejak 2010 telah memporakporandakan 500 ton terumbu karang di Indonesia. Sic!


“Penyelundupan ini dari Malaysia, sudah enam tahun terakhir bahan kimia ini sangat berbahaya dalam menangkap ikan karena merusak terumbu karang. Kami akan temui Pemerintah Malaysia untuk menindaklanjuti kasus ini agar tidak terus berulang,” ujarnya dengan geram, Selasa (13/9/2016).


Menkeu Sri Mulyani lantas meminta dukungan terus dari Polri dan jajaran Bea Cukai dalam menindak aksi yang dapat merusak ekosistem laut Indonesia. Ia berterima kasih dan berharap kerja sama keduanya dapat meminimalkan aksi yang merugikan perairan Indonesia. (Baca: Sri Mulyani Gandeng Kemensos Salurkan Mackarel Selundupan)


Bahanbahan peledak yang kami temukan, itu sangat merugikan dan mengancam biota laut kita. Maka kami akan tindak dengan tegas. Jumlah terumbu karang kita sudah banyak yang rusak dan yang baik hanya 32%. Untuk negara kepulauan tentu ini sangat berat karena terumbu karang juga merupakan salah satu daya tarik kita di dunia, pungkas dia. 

Jurnal Terbaru

Gallery Photo