Penutupan Kelas Bahasa Jepang

Penutupan kelas bahasa Jepang dilaksanakan pada Jumat, 28 Februari 2020 di Ruangan RB 401. Penutupan kursus Bahasa Jepang ini dihadiri oleh:

  • Rektor USNI
  • Wakil Rektor I, II dan III
  • Dekan FPIK USNI
  • SEAMEO Biotrop
  • PT Kibo
  • Dosen FPIK
  • Mahasiswa FPIK USNI yang PKL ke Jepang.

Rangkuman pesan dari Rektor USNI Dr. Merry L. Panjaitan, M.M., M.Ba. antara lain:
  • Ucapan terima kasih kepada tim PT Kibo Trading, Tim Pengajar yang telah membantu dan membekali mahasiswa USNI dari segi dokumen dan juga pelatihan bahasa Jepang;
  • Budaya di Jepang harus menjadi perhatian para Mahasiswa sehingga tetap bisa menjaga nama baik diri sendiri, USNI dan Negara Indonesia;
  • Mahasiswa harus mempu menjadi promotor USNI kepada lingkungan luar, bahkan nantinya saat PKL ke Jepang;
  • Selesai PKL ke Jepang, mahasiswa FPIK USNI harus melanjutkan studi S-1 nya sampai selesai di USNI dan nantinya dapat kembali ke Jepang bekerja setelah gelar S.Pi. nya sudah diperoleh;
  • Secara khusus, Rektor USNI juga menekankan kepada mahasiswa yang nantinya berangkat ke Jepang untuk menjada kesehatan terlebih dengan adanya penyebaran virus Korona yang sudah terdeteksi di negara tujuan PKL;
  • Terakhir, ucapan terima kasih sebesar-besarnya disampaikan USNI melalui Rektor untuk SEAMEO Biotrop yang telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa USNI untuk menambah ilmu dan wawasan dengan program PKL ini. Rektor berharap kerjasama ini terus berlanjut dan semakin meningkat dari segi kuantitas mahasiwa dan dosen yang terlibat. 

Pihak SEAMEO Biotrop yang diwakili oleh Bapak Dr. Zulhamsyah Imran memberikan beberapa masukan dan pesan kepada USNI dan mahasiswa FPIK, antara lain:
  • Mahasiswa FPIK USNI harus menerapkan 3L yaitu Learning (selalu belajar terus, walaupun sudah kursus Bahasa Jepang tetapi terus belajar lagi nantinya di Jepang dan setelah pulang dari PKL, kemampuan bahasa dan wawasannya dapat diterapkan kepada kampus dan adek-adek kelasnya), Literacy (mencoba membaca sekelilingnya, gak hanya memahami tentang perikanan tetapi juga hal-hal lain, diantaranya budaya, prilaku kehidupan dan juga bidang lain, dan Low Profile (mahasiswa harus tetap mampu beradaptasi dengan baik, jangan sombong dan tetap menjaga kesopanan dan etika bekerja);
  • Mahasiswa FPIK USNI harus menerapkan 3I, yaitu Integrity (menaati aturan di Jepang), Innovation (mempelajari apa yang bisa dipergunakan nantinya di Indonesia), dan Interconnectivity (tetap jaga hubungan yang baik dengan pihak siapapun di Jepang, sehingga terjalin tukar informasi knowlegde;
  • Tanggung jawab mahasiswa PKL ke Jepang adalah menunjukkan peningkatan ilmu sehingga tetap mampu menambah jumlah mahasiswa yang nantinya belajar di FPIK USNI;
  • Kerjasama dengan USNI secara umum dapat berjalan dengan baik.

Perwakilan dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan yaitu Ibu Dekan FPIK USNI Ir. Riena F. Telussa, M.Si. memberikan beberapa pesan dan kesan, antara lain:
  • Berharap mahasiswa FPIK USNI yang PKL ke Jepang mendapat ilmu yang lebih banyak lagi;
  • Dengan adanya program PKL ini dapat dijadikan promosi FPIK USNI ke luar universitas;
  • Semua mahasiswa program PKL harus saling membantu selama di Jepang.

Pihak PT Kibo Trading yang diwakili oleh Ibu Evi memberikan gambaran umum keadaan mahasiswa selama mengikuti kursus Bahasa Jepang, antara lain:
  • Ucapan terima kasih kepada USNI yang memberikan fasilitas kepada PT Kibo untuk mengadakan pelatihan Bahasa Jepang untuk peserta dari luar USNI yaitu mahasiswi pertanian dari UIN Jakarta;
  • Jika tidak ada halangan, kemungkinan keberangkatan mahasiswa FPIK USNI PKL ke Jepang diperkirakan pada pertengahan Maret 2020;
  • Proses keberangkata masih terus diusahakan secepat mungkin;
  • Mahasiswa FPIK USNI yang kursus Bahasa Jepang sudah berlangsung kurang lebih 3 bulan (min 350 jam);
  • harus ada penambahan latihan kosakata perikanan dalam Bahasa Jepang;
  • Selama kursus, dari 8 orang mahasiswa FPIK USNI, diperoleh peringkat 3 terbaik, yaitu Mohammad Aci, Fiqih Nur Cholis, dan Galih Adi Nugroho.
  • Perlu diperhatikan juga mengenai virus Korona sehingga mahasiswa wajib untuk menjaga kesehatan sambil menunggu keberangkatan ke Jepang.

Selama warna-warni, semua mahasiswa yang menyelesaikan kursus Bahasa Jepang memperkenalan diri dihadapan pimpinan USNI serta memberikan kesan dan pesan dalam bahasa Jepang. 


元気づける

Jurnal Terbaru

Gallery Photo